Kawah Wurung – Jamrudnya Bondowoso

Kawah wurung. Begitulah orang-orang menyebutnya. Nama yang sedikit asing ditelinga para pencinta perjalanan. Mengeryitkan alis dan mengerutkan dahi tanda tak tahu. Ada yang tau kah jika salah satu jamrud dari Kabupaten Bondowoso ini?!

Satu lagi pesona yang masih tersembunyi ketenarannya. Menjadi salah satu daerah tujuan wisata Bondowoso. Tidak terlalu tenar dengan para tetangganya sebagai daerah tujuan wisata. Menyajikan keasrian didalam sunyi bagi para pengunjungnya, itulah kawah wurung.

Status dari lokasi indah ini adalah sebuah tanah lapang dan pegunungan saja, bukan kawasan gunung berapi yang terbersitkan dari nama kawasan “kawah“. Kawasan ini bukan tempat wisata sehingga kalian ketahui bahwa kalau mau ke sini GRATIS. Bagaimana dengan jalannya? Tentu saja kurang baik. Gratis kok mau enak?!

Terletak di Bondowoso, tepatnya di desa Curah Macan kecamatan Sempol. Berjarak ±20 kilometer dengan waktu tempuh 60 menit dari kota Bondowoso. Mempunyai 2 pintu akses yaitu via Bondowoso dan via Banyuwangi. Tidak terlalu sulit untuk sampai disana. Jalan sudah bisa dibilang memadai mulai dari kota Bondowoso sampai pintu masuk desa Curah Macan. Dilanjutkan dengan jalan bebatuan (makadam), pengendara akan mulai diuji dengan kepiawannya dalam memegang setir disini. Cukup menyenangkan bagi para pengunjung yang mengendarai motor trail atau sejenisnya. Setibanya didesa

Curah Macan, pengunjung akan disajikan pemandangan pemukiman penduduk. Tidak terlalu besar namun tersirat kesejahteraan bagi penduduknya yang bermukim di desa Curah Macan. Jalan dari desa Curah Macan menuju Kawah Wurung mulai menampakkan tingkat kesulitan yang berbeda. Sebelumnya pengendara akan disajikan jalan berbatuan, sekarang mereka akan diuji dengan track menanjak disertai bebatuan berukuran sedang-besar. Setelah melewati jalan menanjak dan berbatuan selama 20 menit, maka pengunjung mulai melihat keindahan alam disekitar jalan menuju Kawah Wurung. Kegiatan masyarakat bercocok tanam ikut menyumbang sebagai pemanis pemandangan tersebut.

Setibanya di Kawah Wurung, pengunjung akan disajikan hamparan padang rumput (savana) yang berada di dalam cekungan tanah yang diameternya cukup besar. Hanya bisa takjub dan bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Sang Pecipta. Diam dan mulai mengkoreksi diri kita sembari menikmati pesonanya. Walaupun para pengunjung tidak bisa ikut serta dalam menjaga keasriannya, setidaknya mereka bertanggung jawab atas perjalanannya dengan membawa pulang sampahnya.

Cukup direkomendasikan untuk masuk di itinerary perjalanan alternatif kalian kan?! Selamat mencoba meng-eksplore-nya juga.! :)